transparansi blog
Pengertian bullying menurut para ahli psikologi

Pengertian Bullying Menurut Para Ahli Psikologi Yang Penting Diketahui

Pengertian Bullying Menurut Psikologi: Lebih Dalam dari Sekadar Kejam

transparansi.or.id – Jelajahi pengertian bullying menurut Para Ahli psikologi dalam artikel ini. Temukan penjelasan mendalam tentang dinamika psikologis, dampaknya, dan langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini.Bullying, fenomena yang tidak hanya melibatkan tindakan fisik di lorong sekolah, melainkan juga mencakup aspek psikologis yang mendalam. Dalam konteks Pengertian Bullying Menurut Psikologi, kita akan menjelajahi esensi sejati dari perilaku ini, merinci dinamika psikologis yang mendasarinya, dampaknya yang meluas, dan solusi psikologis untuk mengatasi masalah ini.

Pengertian Bullying Menurut Para Ahli Psikologi

Pengertian Bullying Menurut Para Ahli Psikologi

Pengertian bullying menurut para ahli psikologi melibatkan lebih dari sekadar tindakan kasar atau merendahkan. Menurut para ahli, seperti Dan Olweus dan Dr. Bandura, bullying mencakup serangkaian perilaku agresif yang berulang, dimaksudkan untuk menyakiti atau merugikan individu yang lebih lemah atau rentan. Dalam kerangka psikologis, ini mencerminkan dinamika kekuasaan yang kompleks dan perlu diungkap.

Pengertian Bullying Menurut Para Ahli Psikologi

Pengertian Bullying Menurut Para Ahli Psikologi Menurut Siswati dan Widayanti (2009), bullying merupakan salah satu bentuk dari perilaku agresi, seperti ejekan, hinaan, dan ancaman. Sering kali, beberapa tindakan ini mengarah ke perbuatan agresif.

Sedangkan, menurut Smith dan Thompson, bullying adalah seperangkat tingkah laku, yang dilakukan secara sengaja dan menyebabkan cedera fisik serta psikologi bagi yang menerimanya.
Sementara itu, pengertian bullying bagi Olweus (1997) adalah perilaku negatif yang mengakibatkan seseorang berada dalam keadaan tidak nyaman dan terjadi secara berulang-ulang karena adanya ketidakseimbangan kekuasaan antara pelaku dan korban.
Lalu, menurut Wicaksana (2008), bullying adalah kekerasan fisik dan psikologis jangka panjang, yang dilakukan oleh satu invididu atau kelompok, terhadap seseorang yang tidak mampu melindungi dirinya.
Namun, bagi Black dan Jackson (2007), bullying adalah perilaku agresif tipe proaktif yang di dalamnya terdapat aspek mendominasi, menyakiti, dan menyingkirkan korbannya.
Selain itu, di dalamnya juga terdapat ketidakseimbangan kekuatan, baik secara fisik, usia, kemampuan kognirif, keterampilan sosial, atau status sosial. Bullying juga dilakukan secara berulang oleh satu orang atau lebih.

Mengutip situs resmi Kemenpppa, bullying adalah bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih, dengan tujuan menyakiti korbannya secara mental, fisik, atau seksual.

Psikodinamika Pelaku dan Korban

Psikodinamika bullying melibatkan analisis mendalam terhadap faktor-faktor psikologis yang mendorong pelaku dan memengaruhi korban. Seringkali, pelaku bullying ditenagai oleh dorongan untuk mengontrol dan mendominasi, sering kali dipelajari dari lingkungan sekitarnya. Di sisi lain, korban mungkin memiliki rentang pengalaman psikologis yang beragam, dari rasa takut hingga kerentanan emosional.

Pengertian Bullying Menurut Para Ahli Psikologi

Dr. Bandura, melalui Teori Pembelajaran Sosialnya, menyoroti peran pemodelan perilaku dalam perkembangan tindakan intimidasi. Hal ini menggarisbawahi pentingnya memahami faktor-faktor psikologis yang terlibat untuk merancang pendekatan yang lebih efektif dalam menangani masalah ini.

Baca Juga 6+ Masalah Psikologis Remaja Masa Kini yang Paling Sering Terjadi

Dampak Psikologis yang Meresap

Penting untuk mengenali bahwa bullying tidak hanya merugikan secara fisik, tetapi juga menghasilkan dampak yang mendalam pada kesejahteraan psikologis korban. Penderita bullying sering mengalami tingkat stres, kecemasan, dan bahkan depresi yang lebih tinggi. Langsung atau tidak langsung, pengalaman ini dapat memengaruhi perkembangan emosional dan sosial mereka, memberikan gambaran yang jelas tentang betapa meresapnya dampak psikologis dari tindakan ini.

Psikologi dalam Menanggulangi Bullying

Psikologi memainkan peran utama dalam menanggulangi bullying. Ahli psikologi dapat membantu melibatkan sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam pendekatan yang holistik untuk mencegah dan menangani bullying. Ini melibatkan pembentukan pemahaman yang lebih baik tentang motivasi dan dinamika psikologis di balik perilaku intimidasi.

Melalui intervensi psikologis yang tepat, seperti konseling dan pendekatan terapeutik, psikolog dapat membantu memecahkan siklus bullying. Pendidikan yang meningkat tentang dampak psikologis dan sosial dari tindakan ini juga merupakan kunci dalam menciptakan lingkungan yang mendukung.

Pencegahan Bullying: Peran Psikologi Praktis

Pencegahan bullying memerlukan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor psikologis yang mendorong perilaku ini. Oleh karena itu, pendekatan pencegahan harus mencakup aspek-aspek psikologis seperti pembentukan empati, peningkatan literasi emosional, dan penanganan konflik.

Pencegahan Bullying

Psikolog dapat memimpin upaya untuk menciptakan budaya yang tidak mentolerir intimidasi. Ini melibatkan pelibatan aktif dalam membentuk kebijakan sekolah yang mendukung, serta pendampingan individu yang terlibat dalam tindakan bullying. Melalui pendekatan proaktif ini, kita dapat menciptakan lingkungan di mana kebaikan dan penghargaan terhadap keberagaman menjadi norma.

Menyimpulkan Pengertian Bullying Menurut Para Ahli Psikologi

Dalam melihat Pengertian Bullying Menurut Para Ahli Psikologi, kita menemukan kompleksitas yang terlibat dalam fenomena ini. Dari psikodinamika pelaku hingga dampak mendalam pada kesejahteraan korban, ilmu psikologi memberikan wawasan yang tak ternilai. Untuk menanggulangi bullying, memahami aspek-aspek psikologisnya adalah langkah pertama menuju lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi semua individu.

Add comment